OPTIMALISASI PELAYANAN RAWAT INAP BEDAH RUMKITAL DR. MINTOHARDJO GUNA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI AL

Abstract

Rumkital Dr Mintohardjo merupakan Rumah Sakit rujukan TNI AL tingkat II di wilayah Indonesia bagian barat yang bertugas melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AL/ PNS dan keluarganya. Rawat inap bedah merupakan bagian dari Departemen bedah Rumkital Dr Mintohardjo yang perlu dilakukan optimalisasi sehingga kondisi rawat inap bedah Rumkital Dr Mintohardjo saat ini menjadi kondisi yang diharapkan, yang pada akhirnya tugas TNI AL dapat terdukung. Agar tercapai kondisi yang optimal perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan terhadap: metode pelayanan keperawatan, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana. Dengan dilandasi oleh, Undang Undang Republik Indonesia No 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia, dan Undang Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-undang Republik Indonesia No 38 tentang Keperawatan, Standar rawat inap Kemenkes,  serta teori-teori tentang Teori Asuhan Keperawatan dan Teori Tenaga Keperawatan. Diharapkan akan menjadi landasan untuk dilakukan optimalisasi pada Rawat inap bedah Rumkital Dr Mintohardjo. Pelaksanaan optimalisasi juga tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor eksternal dan internal. Di dalam faktor-faktor tersebut terdapat beberapa peluang yaitu: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terakreditasinya Rumkital Dr Mintohardjo, peningkatan peran serta kerjasama dengan instansi luar, kebijakan terkait peningkatan SDM, namun masih terdapat beberapa kendala yaitu minimnya sosialisasi, kurangnya penyegaran ketrampilan SDM, jumlah DSP yg lebih sedikit dari jumlah riil personel, sarana dan prasarana yang terbatas. Diharapkan peluang tersebut akan mempercepat kondisi untuk tercapainya optimalisa. Kebijakan perlu melibatkan Mabesal, Diskesal dan Rumkital Dr Mintohardjo, agar dapat disusun strategi dalam menyusun metode asuhan keperawatan, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dan pengadaan sarana dan prasarana dengan upaya-upaya yang bersifat koordinasi, regulasi, evaluasi, dan instruksi.